Sayang karena Kenal
Bonjour! Begitu
caranya aku dan kawan-kawanku di kelas Perancis pagi saling menyapa satu sama
lain, tetapi tidak ada salahnya kan jika aku menyapa kalian dengan Bahasa
Perancis? Rasanya aneh jika aku tidak memulai blog ini dengan memperkenalkan
diri. Aku dilahirkan pada hari Minggu, 28 Mei 2000 dengan nama panjang Odilia
Sefi Anindyanari, tetapi aku memiliki nama Krisma juga yaitu Bertille. Jadi,
semenjak kelas 9, nama panjangku berubah menjadi Bertille Odilia Sefi
Anindyanari. Bertille adalah seorang santa yang mengabdikan hidupnya sebagai
biarawati, begitu juga dengan Odilia. Orang-orang sering berkata bahwa namaku
ini aneh, karena Sefi sangatlah tidak umum bagi mereka. Mengapa tidak Steffi
saja, atau Selfi? Mana aku tahu, orangtuaku lah yang menyematkan nama itu
padaku. Maknanya pun menurutku aneh pula, sebab Sefi diambil dari sebuah kota
bernama ‘Sheffield’ di Negara Inggris Raya. Mengapa aku katakan bahwa maknanya
aneh? Karena Sheffield merupakan kota dimana kakak laki-lakiku dilahirkan,
bukan aku. Aku dilahirkan di Jakarta, tepatnya di RS Budhi Jaya. Nama
belakangku ini seringkali membuat teman-temanku bersilat lidah. Hanya 1 temanku
yang bisa menyebutkan nama belakangku ini dengan benar pada percobaan yang pertama,
yaitu Gabriela Kristyawisesagati (Be). Ternyata namanya pun lebih sulit
daripada namaku. Kata ‘Anindyanari’ diambil dari kamus Sansekerta oleh ibuku
yang artinya adalah perempuan yang utama. Kalian bisa memanggilku Sefi atau
Odi.
Tahun
ini merupakan tahun terakhirku bersekolah di SMA Santa Ursula Jakarta. Ya,
salah dua dari sekolah homogen yang semua siswanya merupakan perempuan di
Jakarta. Sebelumnya, aku mengenyam pendidikan di SMP bawah, SMP Santa Ursula Jakarta. Sebenarnya, aku ini bukanlah
orang Jakarta, melainkan Bekasi. Ketika aku ditanya mengenai SD tempatku
mengenyam pendidikan selama 6 tahun, aku enggan menjawab. Percuma saja, tidak akan
ada yang familiar dengan nama SDK Pamardi Yuwana Bhakti. Terkadang aku pun
tertawa sebab di sekolahku ada guru agama yang bernama Pak Mardi. Ketika
orang-orang memanggilnya, aku mendengar ‘Pamardi’ sehingga mengingatkanku akan
sekolah dasarku yang tidak diketahui oleh siapapun.
Aku
tidak menyangka bahwa bersekolah di sekolah homogen bisa seasyik ini. Semua temanku
sangatlah suportif dan tulus berteman denganku. Aku bertemu dengan berbagai
karakter yang pastinya berbeda-beda. Karena hal itu, aku menjadi belajar untuk
bisa menghadapi berbagai macam orang. Di sekolah ini pula aku menemukan
sahabat-sahabat yang sangat aku sayangi. Tiada hari tanpa bertemu dan
bercengkrama dengan mereka. Walaupun setiap hari bertemu, aku tidak pernah
bosan melihat batang hidung mereka. Segala macam keluh kesah kucurahkan kepada
mereka, dan tanggapan mereka selalu membuatku senang. Teman-temanku juga yang
membantuku bertahan di sekolah ini dari segala beban dan tekanan akademis. Mereka
senantiasa mengajariku jika aku kesulitan. Sungguh, aku bukanlah apa-apa tanpa
mereka.
Mungkin
nama blogku ini terdengar agak aneh, nocturnal absence. Aku tidak berpikir
keras untuk menentukan nama blogku ini, sehingga nama ini tidak terlalu
memiliki arti yang penting. Sebenarnya ada, tapi sangatlah tidak penting. Nocturnal karena aku memiliki pola tidur
yang agak berbeda dengan orang lain. Ketika semua orang beraktifitas di sore
hari, aku tidur pulas. Dan ketika semua orang tidur pada dini hari, aku segar
bugar dan beraktifitas. Absence
karena dibalik perangaiku yang tidak bisa diam dan energik, aku masih suka
menyendiri, menjauh dari kerumunan orang-orang. Aku suka menyendiri ketika
sedang lelah, atau sedang banyak beban pikiran. Biasanya, sambil menyendiri,
aku bernyanyi atau memainkan alat musik dan mendengarkan lagu-lagu jadul tahun
70-an dan 80-an, persis seperti apa yang sedang aku lakukan sekarang.
Oh ya, bagi teman-teman yang tidak tahu aku ini siapa dan seperti apa, berikut aku perlihatkan diriku melalui foto di bawah ini.
Oh ya, bagi teman-teman yang tidak tahu aku ini siapa dan seperti apa, berikut aku perlihatkan diriku melalui foto di bawah ini.
Waktu
sudah menunjukkan pukul 11 malam, aku harus segera menyelesaikan semua PR yang
kutumpuk di meja belajarku. Maka dari itu, aku akan mengakhiri perkenalanku
disini. Selamat malam teman-temanku semuanya, selamat beristirahat! Jika ada
tulisan yang kurang pas atau melukai hati, tolong dimaafkan. Aku ini bukanlah penulis
yang mahir, membaca novel pun tidak pernah. Sampai bertemu di tulisan-tulisanku
selanjutnya!
Komentar
Posting Komentar