Pak Heru, This One's for You!
Saat aku menginjakkan kakiku
pertama kalinya di SMA Santa Ursula sebagai siswanya sendiri, perasaanku bercampur
aduk, hatiku bergemuruh. Akankah SMA berbeda dari SMP? Apakah aku akan punya
teman? Siapa ya wali kelasku? Terjawab sudah pertanyaanku yang terakhir itu
ketika aku melihat daftar siswa baru kelas X-2: Bapak Heru Purwanto.
Kalau boleh jujur, aku tidak
pernah mengenali nama itu….. Aku juga kurang familiar dengan wajahnya, walau
mungkin pernah melihatnya sekali dua kali. Lambat laun aku tahu bahwa beliau
mengajar fisika. Saat kelas X, aku lumayan menyukai cara mengajarnya. Aku
selalu antusias mengikuti pelajarannya karena beliau selalu membuat kami
berpikir. Alhasil nilai-nilai yang kuperoleh sebagian besar bagus, yaitu angka
80, 90, dan 100. Karena itu, dulu aku jadi suka fisika. Pelajarannya sukses
membuatku penasaran untuk mengotak-atik rumus agar bisa menyelesaikan soalnya.
Aku rasa dulu beliau kurang
mengenalku karena kami hanya bertemu di kelas dan bertegur sapa di jalan, semua
orang melakukan itu. Hingga akhirnya aku naik kelas, XI IPA 3. Aku penasaran,
kali ini siapa ya wali kelasku? Dan ternyata, pak Heru lagi! Awalnya, batinku
berkata, “ah, bosan!” Tetapi setelah melihat wali kelas yang lain, aku jadi
bersyukur, karena, yaaa, hehehe….
Ya sudah, jalani saja, lagipula
beliau sangat baik. Di kelas XI ini beliau mulai mengenalku, karena nilaiku
turun drastis. Beliau sangat concern dan
peduli akan apa yang sedang terjadi padaku, layaknya seorang wali kelas yang
baik. Beliau selalu memantau rapotku yang tidak kunjung membaik. Ketika beliau
bertanya mengapa nilaiku seperti ini, aku jawab sejujur-jujurnya dan apa
adanya, aku sangat malas. Aku selalu tidur, tidak bisa membagi waktu dengan
baik, tidak punya motivasi diri, dan tidak percaya diri sejak awal. Beliau
selalu berkata padaku bahwa dia tahu potensi yang sebenarnya kumiliki. Beliau
ingat akan nilaiku di kelas X. Saat kenaikan kelas ke kelas XII, dia berkata
bahwa walaupun dia tidak akan menjadi wali kelas XII, dia akan selalu memantau
rapotku. Mungkin kalian membatin dalam diri kalian sendiri, “ah biasa saja, dia
memang begitu ke semua muridnya.” Nah, itu dia poinnya. Aku belum pernah
bertemu dengan seorang guru yang seperhatian beliau. Di kelas XI juga, aku
bekerja dengan beliau di seksi keamanan untuk acara BAM.
Lama tak bertemu, akhirnya aku
berkesempatan untuk bekerja dengan Pak Heru lagi sebagai seksi keamanan untuk
acara Ragadaya. Hatiku senang, karena aku sudah merasa kenal dengan beliau,
sehingga tidak perlu kaku-kaku lagi. Beliau juga sudah mengenalku, jadi kami
bisa bekerja sama dengan baik. Dari kesempatan-kesempatan seperti ini, aku jadi
semakin mengenal beliau, bukan hanya sebagai guru, tapi juga sebagai partner
kerja atau pembimbing. Aku sangat bersyukur karena aku mendapat pembimbing yang
sangat baik, perhatian, dan yang paling penting, inisiatif. Aku kurang
inisiatif, sehingga terkadang beberapa hal tertinggal olehku, tetapi beliau
selalu mengingatkanku dan melontarkan ide-idenya. Beliau selalu mau membantuku
mengerjakan apa yang dapat beliau kerjakan, yaitu seperti menyampaikan
peminjaman parkir Pos.
Beliau adalah orang yang sangat
pengertian dan sabar, sehingga aku tidak pernah merasa canggung, takut, ataupun
ragu ketika berkonsultasi dengan beliau. Ada suatu kejadian dimana aku lalai
dan efeknya bisa fatal. Aku panik saat mendiskusikannya dengan beliau. Aku kira
beliau akan memarahiku, but boy was I wrong!
Beliau malah menenangkanku dan mengajakku untuk mengurusnya keesokkan harinya.
Aku sangat menghormati dan
mengagumi beliau. Pak Heru adalah orang yang sangat cerdas dan juga rendah
hati.
Pak Heru, terima kasih. Bapak
telah banyak membuat saya belajar dan berpikir lebih jauh lagi. Berkah dalem,
Pak!
Maaf ya pak, gak ada foto bareng sama bapak, jadi foto sama gambarnya bapak aja hehe..
Komentar
Posting Komentar