Ternyata Tulangku Tidak Patah....

Sekolah itu tempat menimba ilmu, tetapi bisa jadi pembawa malapetaka juga. Sampai sekarang, aku masih terngiang-ngiang akan kejadian yang tak akan ku lupakan selamanya, kejadian yang membuatku menjadi lebih berhati-hati dalam melangkah.

Hari itu, aku lupa persis hari dan tanggalnya, adalah hari gladi resik Cikuseku. Cikuseku ini diadakan agar kita terus ingat akan sejarah sekolah kita dan semuanya yang berhubungan dengan sekolah agar kita semakin mencintainya. Hari itu, semua keperluan sudah beres. Kami sudah latihan sampai tuntas, tak ada yang kurang. Aku dan beberapa teman lainnya diminta untuk membuat dan mengaransemen lagu, dimana lagu itu akan dinyanyikan saat Cikuseku diselenggarakan. Kami sudah bisa membawakan lagu itu dengan baik, bahkan blocking pun sudah beres.

Karena sudah beres dan dirasa cukup, kami putuskan untuk pulang. Kami berjalan bersama, lalu sampailah di tangga, tangga yang sedikit membuatku trauma sampai detik ini, tangga di depan ruang suster. Kami menuruni tangga bersama-sama. Bodohnya aku, entah apa yang aku lakukan, aku sangat terfokus pada ponselku. Ada pemberitahuan dari Instagram bahwa seseorang baru saja mengikutiku. Username nya agak aneh sehingga aku tidak bisa langsung menebak siapakah gerangan orang itu. Saat aku ulang-ulang mengeja username nya..... Brak!

Aku jatuh ke lantai dari anak tangga kedua. Aku mengira anak tangganya sudah habis...... salah lah dugaanku. Aku terjatuh dengan posisi kaki yang sangat salah. Kakiku mati rasa dan ngilu tak karuan. Sementara aku meringis menahan sakit dan menahan tangis juga, semua temanku malah menertawakanku. Bahkan ada yang merekamku terkapar di lantai dan menjerit kesakitan, lalu diunggah ke Instagram. Pada awalnya mereka hanya mengamatiku saja, tetapi akhirnya mereka membopongku sampai ke parkiran karena aku benar-benar tidak bisa berjalan.

Aku hanya meringis kesakitan selama perjalanan. Goncangan-goncangan yang disebabkan oleh jalanan yang berlubang membuatku menggigit bibirku semakin keras. Sesampainya di rumah, ku lihat pergelangan kakiku sudah bengkak. Berganti celana pun aku tak bisa. Akhirnya, malam itu juga, aku dibawa ke RS. Carolus untuk diperiksa keadaannya. Syukurlah, kakiku hanya terkilir. Tidak ada yang benar-benar serius.


Kakiku bengkak sampai 3 minggu lamanya, dan aku izin tidak masuk sekolah sampai seminggu. Sejak saat itu, aku tidak pernah memainkan ponselku lagi saat sedang menuruni atau menaiki tangga. Teman-teman, tolong jangan sepelekan hal-hal kecil seperti ini. Jangan mainkan ponsel kalian saat berjalan di tangga karena dampaknya bisa fatal. Berhati-hatilah, teman-teman!
Tidak terlihat seberapa, bukan? Walau begitu, hal yang tidak terlihat seberapa ini sukses membuat seseorang yang tidak pernah menangis sepertiku ini hampir menitikkan air mata. Hahahaha!

Komentar

Postingan Populer