Tidak Selalu Belajar di Sekolah
Hari ini hari Selasa. Bedanya
dengan 2 minggu lalu adalah hari ini sudah bulan November, bukan Oktober lagi.
Itu artinya hanya tinggal 2 bulan lagi sampai 2017 berakhir... Duh! Bahkan aku
belum sempat membuat bucket list / to-do list untuk
tahun ini, pantas saja aku sangat tidak terstruktur.
Hari semakin cepat berganti,
“hari penghakiman” atau bisa juga disebut sebagai ujian semakin dekat. Banyak
sekali hal yang aku sesali, dimulai dari pengaturan waktu yang sangat buruk,
kemalasanku yang semakin hari kian bertambah parah, ketiduran ketika seharusnya
mempersiapkan ulangan, dan masih sangat banyak sekali. Aku yakin jika semua itu
tidak kulakukan, aku akan mendapatkan angka di rapot yang jauh lebih bagus,
tanpa ada stabilo atau spidol atau apapun yang ada di rapotku. Hidup ini memang
harus warna-warni, tapi aku tidak menginginkan itu di rapotku.
Aku akui bahwa pengaturan waktuku
masih sangat buruk. Jika aku sibuk sedikit, aku membutuhkan waktu untuk
menyesuaikan diri dengan rutinitasku yang baru itu. Nah... Salah satu
kesibukanku di sekolah adalah OSIS. Sebenarnya aku tidak (merasa) terlalu sibuk
di OSIS sehari-harinya, karena tugas yang harus aku kerjakan tidak terlalu
banyak jika dibandingkan dengan kelas 11 dulu. Aku adalah anggota OSIS periode
2016-2017 dan 2017-2018. Pada kedua periode itu aku menduduki jabatanku di
seksi rohani. Bedanya adalah dulu aku seorang sekretaris, dan sekarang aku
adalah wakil ketua. Tugas seorang sekretaris menurutku lebih banyak daripada
wakil ketua. Tugasku dulu adalah membuat proposal, membuat notulen rapat,
membuat Teks Perayaan Ekaristi, dan yang lainnya. Dulu tanda tanganku selalu
tertera di setiap proposal yang kubuat, tetapi sekarang sudah tidak lagi.
Sekarang, sebagai wakil ketua, tugasku adalah membantu mendampingi sekretaris
yang masih anyar dalam
organisasi ini dan juga membantu ketua mengerjakan tugas-tugasnya serta
menggantikannya jika ia berhalangan hadir dalam rapat. Hari ini, pendaftaran
bagi calon anggota siswa periode selanjutnya sudah dibuka. Akhirnya, sebentar
lagi, aku akan lengser. Itu artinya aku bisa memfokuskan diriku pada pelajaran
dan universitas.
Setiap hari, aku mengucap syukur
kepada Tuhan karena aku selalu diberikan kesempatan untuk berkontribusi di
sekolah. Beberapa kali aku menjadi pianis yang mengiringi misa, upacara, dan graduation. Selain itu, aku juga
berkesempatan untuk menjadi pemazmur pada misa kampus tahun ini dan tahun lalu.
Hampir setahun lalu, “Cikuseku” dilaksanakan di sekolah dan diselenggarkan oleh
kelas XI IPA. Aku diminta untuk bernyanyi pada acara itu, tetapi sayang aku
terjatuh di tangga sekolah saat hendak pulang sehingga aku tidak masuk seminggu.
Hanya itu saja yang dapat kuingat
saat ini. Sampai jumpa!
Komentar
Posting Komentar